Penulisan horizontal dan vertikal dalam aksara Asia Timur

Kutipan dari The Cold Food Observance (寒食帖) oleh cendekiawan Dinasti Song bernama Su Shi (蘇軾). Kaligrafi tersebut dibaca dalam kolom dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri.

Kebanyakan aksara Asia Timur dapat ditulis secara horizontal (mendatar) atau vertikal (menegak). Aksara Tionghoa, Jepang, Chữ Nôm Vietnam dan Korea dapat berorientasi sepanjang kedua sumbu, karena sebagian besar terdiri dari logografis atau unit suku kata terpisah, yang masing-masing menempati blok persegi dari ruang, sehingga memungkinkan keleluasaan dalam penentuan arah penulisan teks, baik secara horizontal dari kiri ke kanan, secara horizontal dari kanan ke kiri, vertikal dari atas ke bawah, dan bahkan vertikal dari bawah ke atas.

Secara tradisional, bahasa Tionghoa, Jepang, Vietnam Chữ Nôm dan Korea ditulis secara vertikal dalam kolom dari atas ke bawah dan diurutkan dari kanan ke kiri, dengan setiap kolom baru dimulai dari sebelah kiri kolom sebelumnya. Urutan guratan dan arah guratan karakter Tionghoa (hanzi dalam bahasa Tionghoa, kanji dalam bahasa Jepang, chữ Hán dalam bahasa Vietnam dan hanja dalam bahasa Korea), kana Jepang, chữ Nôm Vietnam dan Hangul Korea memudahkan penulisan dengan cara ini. Selain itu, menulis dalam kolom vertikal dari kanan ke kiri memudahkan penulisan dengan kuas pada tangan kanan sambil terus membuka atau menggulir gulungan kertas dengan tangan kiri. Sejak abad kesembilan belas, semakin umum bahasa-bahasa ini ditulis secara horizontal, dari kiri ke kanan, dengan baris-baris berurutan dari atas ke bawah, di bawah pengaruh bahasa Eropa seperti bahasa Inggris, meskipun penulisan vertikal masih sering digunakan di Hong Kong, Jepang, Makau, Korea, dan Taiwan.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy